Halaman

Senin, 29 September 2014



PLC (Programmable Logic Controller)

PLC (Programmable Logic Controller) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E. Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation. Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA) PLC didefinisikan sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sekuen, timingcounting, dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.
PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC tidak sama akan personal computer karena PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika yang tinggi dan memberikan fleksibilitas kontrol berdasarkan eksekusi instruksi logika. Karena itulah PLC semakin hari semakin berkembang baik dari segi jumlah input dan output, jumlah memory yang tersedia, kecepatan, komunikasi antar PLC dan cara atau teknik pemrograman. Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomasi dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengankomunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.

Dalam Pemrograman PLC menggunakan LD micro sebagai alat bantu.
Mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu LD micro??

LDmicro adalah sebuah compiler yang kompatibel untuk beberapa tipe mikrokontroler yang telah disebutkan di atas. Selain menghasilkan output file .HEX untuk di tanamkan pada mikrokontroler, software ini juga mampu menjalankan simulasi program yang telah dibuat. Bagus sekali untuk belajar pemrograman Ladder Diagram dan bisa mengujinya pada perangkat mikrokontroler yang harganya jauh lebih murah jika dibandingkan PLC. Atau bisa juga untuk membuat PLC versi sendiri.

sebagai contoh berikut soalnya :
Sebuah ban berjalan M1 membawa barang-barang ke 2 buah kotak penampungan. Setiap kali5 barang terdeteksi oleh sensor S1, silinder P1 akan berganti posisi dari mundur ke maju atau sebaliknya. Buat program diagram tangga untuk mensimulasikan proses pendistribusian barang tersebut. Anggap bahwa P1 bernilai 1, silinder posisi maju. Sebaliknya bila P1 bernilai 0,silinder posisi mundur. Tombol start akan menghidupkan ban berjalan, tombol stopakan mematikannya. Juga simulasikan program tersebut,software menggunakan LDmikro dan hardware menggunakan PLCmikro.

Pembahasan :
untuk pembukaan awal, seperti inilah tampilan awal LD micro

Kemudian kita masukkan instruksi dari soal yang ada.




Kemudian kita klik simulate kemudian pilih simulation mode, untuk melihat hasil program yang kita buat, benar atau salah




lalu kita klik  Start Real-Time Simulation,



Lalu kita klik 2 x pada Xin1 pada panel bagian bawah di kolom state ,sehingga  Xin1 menghasilkan nilai = 1 / on




Kita klik 2x pada Xin3 = Sensor, jika  C1 sampai bernilai 5 dan ketika nilai c1 = 5, maka alur output akan dialihkan




Jika sudah benar berarti selesailah program kita. 

Minggu, 16 Juni 2013

Merancang Database Menggunakan Normalisasi


        Database atau basis data memiliki pengertian sederhana sebagai kumpulan tabel. Satu tabel merepresentasikan suatu objek/entitas tertentu. Suatu entitas terdiri dari beberapa atribut. Beberapa entitas memiliki hubungan/relationship yang saling terkait.
Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data.

Proses Normalisasi adalah proses merancang database yang menggunakan Metode BOTTOM-UP yaitu proses pen-transformasian Database dari sistem klasik yang hanya menggunakan Flat File menjadi RDBMS yang integrative dan sistematis yang meliputi langkah-langkah dekomposisi dari rekord yang kompleks menjadi rekord yang sederhana atau proses reduksi tabel menjadi tabel yang lebih kecil tanpa menghilangkan informasi, dalam arti lain normalisasi merupakan  proses pengelompokan data elemen menjadi table-table yang menunjukkan entity dan relasinya.

Pada proses normalisasi  selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, dan membaca / retrieve pada suatu Database.Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan menjadi beberapa table lagi, sehingga diperolehdatabase yang optimal.
Proses perancangan database menggunakan normalisasi dimulai dari dokumen dasar yang dipakai dalam sistem sesuai dengan lingkup sistem yang akan dibuat rancangan databasenya. Sebagai contoh adalah sebuah Kartu Hasil Studi (KHS) sebuah perguruan tinggi swasta di Tegal

1.         Bentuk Unnormalisasi
 Langkah pertama dalam merancang sebuah database adalah dengan membentuk contoh data tersebut di atas dengan membentuk unnormalisasi data, dengan cara mencantumkan semua atribut data yang ada apa adanya seperti terlihat berikut ini :


          Pada relasi diatas adalah dengan menuliskan semua data yang ada yang akan direkam, data yang double tidak perlu ditulis. Terlihat baris / record yang tidak lengkap. 

2.         Bentuk Normal Pertama (1 NF)
 
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama apabila:
a.      Tidak ada baris data yang duplikat atau berulang dalam tabel.
b.      Setiap sel memiliki nilai tunggal artinya tidak ada perulangan.
c.       Data dalam kolom memiliki tipe data yang sejenis.
 Bentuklah menjadi bentuk normal pertama dengan memisah-misahkan data pada atribut-atribut yang tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record / baris harus lengkap adanya. Bentuk relasi adalah flat file. pada normal ini kita bisa membuat 17 Field sehingga dibentuk seperti ini :

Pada normal pertama tersebut masih terjadi banyak kelemahan, terutama pada proses ANOMALI  insert, update dan delete berikut ini.

a.
Inserting / Penyisipan
Kita tidak dapat memasukkan NPM dan nama  mahasiswa saja tanpa
adanya Nama matakulian yang dimbil, sehingga mahasiswa baru bisa
dimasukkan kalau ada telah mengambil mata kuliah.
b.
Deleting / Penghapusan
Bila satu record / baris di atas dihapus, misal Mata Kuliah Matematika
Diskrit, maka berakibat pada penghapusan data Nama Dosen
(S. Abas M.Eng) padahal data tersebut masih diperlukan.

c.
Updating / Pengubahan
NPM dan nama mahasiswa terlihat ditulis berkali-kali, bila nama
mahasiswa berubah, maka di setiap baris yang ada harus dirubah,
bila tidak menjadi tidak konsisten.
 


3.         Bentuk Normal Kedua (2 NF)
Tabel dalam keadaan 2NF apabila tabel sudah dalam keadaan 1NF dan semua atribut yang bukan kunci, bergantung pada semua kunci dalam tabel. Dengan kata lain 2NF bertujuan untuk menghilangkan ketergantungan parsial.
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi relasi di atas menjadi beberapa relasi dan mencari kunci primer dari tiap-tiap relasi tersebut dan atribut kunci haruslah unik.



seperti dibawah ini :


 4.         Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Definisi Bentuk Normal Ketiga (3 NF) adalah:
a.         Memenuhi bentuk 2 NF (normal kedua).
b.         Atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama / primary key.
Pada data di atas dengan keterangan "*" merupakan Primary key dari masing-masing tabel. garisnya menunjukan adanya relasi antar tabel.

5. Pengujian dengan data tabel
Dari normal ke tiga kita menuju pengujian antar tabel, seperti telihat gambar dibawah ini :

6. Hubungan Relasi Antar Tabel
Pada Step ini menunjukkan hubungan pokok dari tabel satu ke tabel yang lainnya,
seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

           Itulah dia contoh study kasus dari penggunaan Normalisasi Pada Sistem Basis Data. Dengan perantara menggunakan KHS (Kartu Hasil Study).

Sekian Semoga Bermanfaat ^_^



Vertical Resize - Hello Kitty